Arwah yang sudah meninggal memang beberapa orang sudah tidak bisa bangkit lagi, kecuali jika arwah mereka penasaran, katanya sih. Tapi ternyata ada nyanyian khusus untuk memanggil arwah yang sudah meninggal khususnya kuntilanak. Nyanyian ini ditulis dalam bahasa Jawa, yang konon katanya jika dinyanyikan pada waktu malam Jumat, arwah kuntilanak akan hadir.
Bacanya syairnya dalam hati, jangan keras-keras! Apalagi ditengah malam sunyi sendirian.
Lingsir wengi sliramu tumeking sirno
ojo tangi nggonmu guling
awas jo ngetoro
aku lagi bang wingo wingo
jin setan kang tak utusi
jin setan kang tak utusi
dadyo sebarang
wojo lelayu sebet”
Artinya kira-kira begini:
Menjelang malam, dirimu(bayangmu) mulai sirna…
Jangan terbangun dari tidurmu…
Awas, jangan terlihat (memperlihatkan diri)…
Aku sedang gelisah,
Jin setan ku perintahkan
Jadilah apapun juga,
Namun jangan membawa maut…
Petikan syair diatas pasti tidak asing lagi bagi yang pernah menonton film kuntilanak yang dibintangi julie estelle. Syair itu adalah syair durma yang bisa memanggil kuntilanak? seperti yang diceritakan dalam film tersebut.
Durma itu adalah salah satu pakem lagu dalam Macapat. Macapat adalah kumpulan lagu Jawa yang mencakup 11 pakem (Dandhanggula, Mijil, Pocong, Megatruh, Gambuh, Sinom, Maskumambang, Pangkur, durma, Asmarandana, dan Kinanthi). Tradisi Macapat ini diperkirakan sudah mulai ada sejak jaman akhir kerajaan Majapahit.
Setiap jenis pakem itu ada rumusnya (misal terdiri berapa baris; berapa suku kata; dan bunyi vokal tiap akhir baris). Jadi durma pun punya rumus juga, dan Tembang durma itu nggak cuma satu macam, tapi banyak judulnya. Yang di muat di film itu cuma salah satunya. Rumus pakem lagu durma adl: 12-a; 7-i; 6-a; 7-a; 8-i; 5-a; 7-i.
Setiap tembang dalam Macapat mencerminkan watak yang berbeda-beda. Durma, disebut sebagai bagian Macapat yang mencerminkan suasana/sifat keras, sangar, dan suram. Bahkan kadang mengungkapkan hal-hal angker dalam kehidupan. So, film Kuntilanak yang mengekspos tembang ini, rasanya pas banget.
Bacanya syairnya dalam hati, jangan keras-keras! Apalagi ditengah malam sunyi sendirian.
Lingsir wengi sliramu tumeking sirno
ojo tangi nggonmu guling
awas jo ngetoro
aku lagi bang wingo wingo
jin setan kang tak utusi
jin setan kang tak utusi
dadyo sebarang
wojo lelayu sebet”
Artinya kira-kira begini:
Menjelang malam, dirimu(bayangmu) mulai sirna…
Jangan terbangun dari tidurmu…
Awas, jangan terlihat (memperlihatkan diri)…
Aku sedang gelisah,
Jin setan ku perintahkan
Jadilah apapun juga,
Namun jangan membawa maut…
Petikan syair diatas pasti tidak asing lagi bagi yang pernah menonton film kuntilanak yang dibintangi julie estelle. Syair itu adalah syair durma yang bisa memanggil kuntilanak? seperti yang diceritakan dalam film tersebut.
Durma itu adalah salah satu pakem lagu dalam Macapat. Macapat adalah kumpulan lagu Jawa yang mencakup 11 pakem (Dandhanggula, Mijil, Pocong, Megatruh, Gambuh, Sinom, Maskumambang, Pangkur, durma, Asmarandana, dan Kinanthi). Tradisi Macapat ini diperkirakan sudah mulai ada sejak jaman akhir kerajaan Majapahit.
Setiap jenis pakem itu ada rumusnya (misal terdiri berapa baris; berapa suku kata; dan bunyi vokal tiap akhir baris). Jadi durma pun punya rumus juga, dan Tembang durma itu nggak cuma satu macam, tapi banyak judulnya. Yang di muat di film itu cuma salah satunya. Rumus pakem lagu durma adl: 12-a; 7-i; 6-a; 7-a; 8-i; 5-a; 7-i.
Setiap tembang dalam Macapat mencerminkan watak yang berbeda-beda. Durma, disebut sebagai bagian Macapat yang mencerminkan suasana/sifat keras, sangar, dan suram. Bahkan kadang mengungkapkan hal-hal angker dalam kehidupan. So, film Kuntilanak yang mengekspos tembang ini, rasanya pas banget.
source : Terindeks